Semesta Kecil & Bunga Tengah Hari

Single Terbaru dari Airportradio


Airportradio mempersembahkan Bunga Tengah Hari dan Semesta Kecil bagi penyintas kekerasan, sebagai bagian dari dukungan kami di 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16HAKTP).

Kedua lagu tersebut lahir dari kebutuhan paling sederhana namun sulit didapatkan oleh penyintas, yaitu rasa aman. Keduanya bukan sekadar lagu, namun ini cara kami memberikan ruang di mana luka bisa disebutkan, lelah dapat diakui, dan keberadaannya tidak dapat digugat. Narasi tidak lagi dituliskan ulang lagi oleh mereka yang memberikan teror, namun narasi ini adalah milik kita yang mengalaminya.

Sebagian personel dan kolaborator Airportradio di album ketiga (yang akan diluncurkan 2026 nanti) adalah penyintas kekerasan berbasis gender. Kami menulis dari tubuh yang mengetahui rasanya tidak mendapatkan keadilan, menanggung stigma, harus tetap berjalan dengan reputasi yang ikut terluka. Itupun, dengan menanggung trauma dan sembari berusaha mengatasinya.



Semesta Kecil

Semesta Kecil merayakan pertemanan yang tidak transaksional, sebuah ekosistem kecil yang saling menopang. Tidak lewat janji besar, namun melalui kehadiran yang tak lari. Semesta Kecil adalah ruang aman yang dirawat bersama, meski goyah dan tidak sempurna, namun dalam diam kita bisa perlahan mengembalikan narasi dan nilai kita yang direduksi dan mengalami erosi.

Semesta Kecil bergerak dari puisi yang sunyi menuju puncak komposisi yang riuh namun hangat. Hal ini menggambarkan bagaimana dukungan dari orang-orang terdekat perlahan menguatkan langkah penyintas untuk berdiri lagi. Raka Senyawa menjadi metafora nyala kolektif. Sebuah nama bagi kehadiran yang konsisten menjaga.



Bunga Tengah Hari


Bunga Tengah Hari adalah tumbuhnya kembali penyintas di atas reruntuhan kehidupan lama. Sebuah kehancuran yang konkret melalui kekerasan fisik, tekanan psikologis, pemerasan, maupun pengkhianatan kepercayaan yang intim.

Bagi kami, bunga adalah simbol bahwa luka tidak harus berakhir sebagai tragedi, namun bisa menjadi titik balik untuk merawat diri, tegak berdiri, dan memilih untuk tetap hidup kembali.



Lewat dua lagu ini, kami ingin menyampaikan bahwa pemulihan memang bukan garis lurus. Yang kita butuhkan bukan perayaan maupun tepuk tangan, namun rasa aman. Kedua lagu ini kami persembahkan untuk siapapun yang sedang maupun pernah meragukan nilai dirinya setelah kekerasan, dan untuk setiap orang yang memilih menjadi ruang aman bagi penyintas. Jika kedua lagu ini bisa menemani satu orang saja untuk bertahan sehari lagi, untuk percaya bahwa hidupnya tetap layak, maka semesta kecil yang kami rawat bersama telah melakukan tugasnya.


Airportradio adalah:
Benedicta R Kirana (vokal)
Deon Manunggal (keyboard/ synth)
Ign Ade (bass)
Prihatmoko Moki (drum)
Alfonsus Lisnanto G (manajer)

***

Bunga Tengah Hari & Semesta Kecil

Lirik, aransemen, dan produksi: Airportradio
Visual: Galuh Anindita
Biola: Brigitta Lia Umbarawati
Cello: Rarya Lakshito Jati
French Horn: Christelyke Emmanuela Pomo
Atmosfir suara hutan: Points of Listening
Teknisi suara: Deon Manunggal & Yossy Hermans Susilo
Sutradara video dokumentasi Semesta Kecil: Anang Saptoto
Kameraman: Anang Saptoto, Alfonsus Listanto G, Airportradio
Record Label: Demajors



Copyright © 2025 Airportradio. All rights reserved.






DEMAJORS APPS